Kamis, 31 Maret 2011

Tugas Softskill 3

Tugas Softskill 3
Nama : Angga Kurniawantoro
NPM : 10208136
Kelas : 3EA10
Mata Kuliah : B.Indonesia 2

Proposal

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proposal membahas tentang suatu kegiatan kerja tertentu yang memerlukan suatu perencanaan terlebih dahulu dalam merencanakan program kerja. Menulis proposal biasanya digunakan untuk mengajukan suatu permohonan dalam institusi (Perusahaan) tertentu. Adapun dalam menulis proposal itu ada beberapa langkah-langkah, yaitu: Judul proposal yang dimana kegiatan yang ditulis harus jelas, adanya latar belakang kegiatan yang digunakan untuk memaparkan tujuan suatu kegiatan agar dapat menjabarkan lebih lanjut sehingga tampak jelas manfaat kegiatan, dan adanya manfaat kegiatan setelah tujuan sudah terwujud biasannya akan memperoleh manfaat, serta adanya ruang lingkup kegian dalam bagian ini biasannya penulis menjelaskan secara singkat tentang maksud dan tujuannya dalam mengajukan proposal yang digunakan untuk menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan adanya penyelanggaraan dalam hal ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan kegiatan. Adapun selanjutnya perencanaan anggaran yang dimana mencangkup tentang biaya atau dana yang hendak digunakan, dan adanya penutup yang dalam bagian ini biasannya berisi harapan atau dorongan dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan-kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian proposal?
b. Bagaimana sistematika penulisan proposal?
c. Apa perbedaan proposal penelitian (ilmiah) dan proposal umum (semi ilmiah)?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui tentang proposal.
b. Untuk mengetahui sistematika penulisan proposal.
c. Untuk mengetahui perbedaan proposal penelitian (ilmiah) dan proposal umum (semi ilmiah).


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Proposal


Proposal merupakan pedoman kerja, gambaran atau peta perjalanan lengkap yang akan dilalui selama melakukan kegiatan, berarti bahwa ia telah mempunyai gambaran menyeluruh atau lengkap mengenai lingkup dan urutan kegiatannya, tenggang waktu, saat mulai, serta saat bilamana harus berakhirnya pelaksanaan dari masing-masing kegiatan, pihak-pihak lain yang terkait dan harus dihubungi, sarana yang dibutuhkan dan lain sebagainya.
Bagi sebuah organisasi (kepanitiaan), menyusun proposal kegiatan merupakan langkah yang sangat penting, karena langkah ini dapat menentukan berhsil tidaknya seluruh kegiatan. Sebelum seseorang (organisasi, panitia) memulai dengan kegiatannya maka ia harus membuat perencanaan tertulis yang biasa disebut dengan proposal kegiatan. Di dalam istilah tersebut terkandung pengertian suatu usulan. Kelihatannya, sebuah kegiatan bukan hanya untuk organisasinya saja, karena kata “mengusulkan” mengandung makna bahwa sesuatu masih menunggu jawaban atau izin dari pihak lain.
Penyusunan proposal merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dan sebagai langkah awal untuk melaksanakan kegiatan. Dengan membuat proposal seseorang dituntut untuk merumuskan dengan jelas apa tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian sebuah organisasi dapat mengayunkan langkah dengan pasti dalam melaksanakan peneletiannya karena tanpa adanya keraguan lagi.


2.2 Sistematika Penulisan Proposal

1. Pendahuluan

a. Berisi tentang hal¬hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
b. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-¬hari (nyata).
c. Point-¬point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S¬W¬O¬T yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran
a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: program kerja pengurus dan lain¬-lain.
b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya: Peraturan Pemerintah No sekian.

3. Tujuan
a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
Contoh :
a. Memperoleh kader-¬kader OSIS.
b. Memberi pengetahuan organisasi dan leadership bagi calon anggota OSIS.

4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.

5. Jenis Kegiatan
a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu.
b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh : Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang anggota OSIS yang berprestasi dan berbakat.

7. Sasaran atau Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta.

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan
kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting¬penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan
a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup
a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak
b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
c. Terakhir, diikuti dengan lampiran

2.3 Perbedaan Proposal Penelitian (Ilmiah) dan Proposal Umum (Semi Ilmiah)
a. Proposal Penelitian dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

b. Proposal Umum yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model Proposal Penelitian yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan Proposal Umum tetap harus mengindahkan kaidah¬ kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬-orang yang membaca proposal tersebut.
Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari
sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku
ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan
yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya. Ini berarti, tanpa terlebih dahulu
melakukan langkah¬langkah sebagaimana yang diuraikan dalam buku ini, maka
kemungkinan besar penulisan proposal akan menemui kesulitan.

Contoh proposal kegiatan :

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
(OSIS)
SMAN 1 KARANGANYAR
Jl. A. W. Monginsidi 03 Karanganyar-Ska 57714 Telp. (0271) 495068
2008 / 2009


PROPOSAL


PENTAS SENI (PENSI)
SMA Negeri 1 Karanganyar


I. Pendahuluan

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan karunia-Nya kepada kita semua. Budaya merupakan hal yang perlu di lestarikan. Indonesia memiliki beranekaragam budaya yang indah dan tak lepas dari karya seni.
Sesuai dengan program kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Karanganyar masa bakti 2008 / 2009, kami bermaksud menyelenggarakan Pentas Seni (PENSI).
Dalam rangka meningkatkan apresiasi dan kecintaan para siswa terhadap kesenian dan kebudayaan. Sesuai dengan program kerja OSIS SMA Negeri 1 Karanganyar, dan untuk mengisi libur tengah semester tahun ini, kami merencanakan untuk mengadakan kegiatan Pentas Seni (PENSI). Melalui beberapa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap kesenian dan menjadi refreshing setelah menempuh Ulangan Tengah Semester.


II. Dasar Kegiatan atau Pemikiran

1. Progam Kerja OSIS SMA Negeri 1 Karanganyar masa bakti 2008/2009.
2. Rapat OSIS SMA Negeri 1 Karanganyar tanggal 20 Oktober 2008.

III. Tujuan

1. Untuk meningkatkan rasa kecitaan terhadap kesenian Indonesia.
2. Menyalurkan bakat dan minat terhadap kesenian.
3. Mengisi libur tengah semester tahun ajaran 2008/2009.

IV. Tema

Menumbuhkan kreatifitas dalam pentas seni.

V. Jenis Kegiatan

Pentas Seni siswa SMA Negeri 1 Karanganyar yang terdiri :
1. Band.
2. Modern Dance.
3. Tari Tradisional.

VI. Target

Untuk mengembangkan kreatifitas dari siswa SMA Negeri 1 Karanganyar.

VII. Peserta

Siswa SMA Negeri 1 Karanganyar dan tamu undangan.

VIII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari dan Tanggal : Rabu,17 Oktober 2008.
Waktu : 08.00WIB – Selesai.
Tempat : Lapangan bawah SMA N 1 Karanganyar.


XI. Anggaran Dana

Anggaran Dana

Pemasukan:


Iuran Siswa @ Rp 15.000,- X 1400 = Rp 21.000.000,-
Donatur Sekolah = Rp 2.000.000,-
Total = Rp 23.000.000,-

Pengeluaran:

Konsumsi @ Rp 5000,- X 1500 = Rp. 7.500.000,-
Administrasi = Rp. 500.000,-
Panggung dan sound system = Rp. 3.000.000,-
Bintang tamu = Rp. 8.000.000,-
Kenang-kenangan = Rp. 1.000.000,-
Lain-lain = Rp. 1.000.000,-
Total = Rp.21.000.000,-


Untuk itu kami mohon sekolah memberikan donatur sebesar Dua Juta Rupiah
(Rp. 2.000.000,00).

X. Susunan Panitia

Susunan Panitia


Pelindung : Drs. H. Sukiman, B.Sc, MM.

Pembina : N.S. Raharjo,BA.

Ketua :
1. Adi Purwoko Wicaksono.
2. Dyan Pratiwi.

Sekretaris :
1. Katon Sasongko Damarmoyo.
2. Winda Presti.

Bendahara :
1. Isma Reklathakusuma.
2. Desy Purnomo Putri.

Seksi Acara : Eni Yuliani.

Seksi Konsumsi :
1. Adi Perdana.
2. Agus S.
3. Najib Rendra Mukti.
4. Ditta Dwi Andina.

Seksi Perlengkapan :
1. Andi Mulyono.
2. Bangun Mulyadi.
3. Bagus Nugraha.
4. Joko Setyawan.
5. Anggoro.

Seksi Dekorasi dan Dokumentasi :
1. Rohmad Darmawan.
2. Nanang.

Seksi Humas :
1. Susilowati.
2. Shinta Ningrum.

Seksi Keamanan :
1. Nico Sanjaya.
2. Kholis Kurniawan.

Seksi PPPK :
1. Gejora Cahyani.
2. Bambang.

Pembantu Umum :
1. Arivin Cahyo Nugraha.
2. Eko Purnama.


XI. Jadwal Kegiatan

1. 08.00 – 08.30 : Kumpul siswa
2. 08.30 – 09.00 : Pembukaan
3. 09.00 – 10.00 : Sambutan dari : Ketua panitia, Pembina OSIS, Kepala Sekolah
4. 10.00 – selesai


XII. Penutup

Demikian proposal kegiatan ini kami buat agar menjadi dasar pertimbangan dalam menyetujui dan mundukung kegiatan ini.
Proposal ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran serta masukan yang dapat membantu menyempurnakan pelaksanaan kegiatan selanjutnya sangat kami harapkan. Atas kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Karanganyar, 1 November 2008


Ketua ,


Katon Sasongko Damarmoyo
NIS. 12205


Sekretaris,


Adi Purwoko Wicaksono
NIS. 12050


Mengetahui,
Ketua OSIS,


Arya Gumilang Putra Pratama
NIS. 11594


Wakasek Kesiswaan,


Bagus Nugroho
NIP. 131769222


Pembina OSIS,


N.S. Raharjo,BA NIP. 131285916


Menyetujui,
Kepala SMA Negeri 1 Karanganyar


Drs. H. Sukiman, B.Sc, MM.
NIP. 130346212




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan


Dari hasil penulisan diatas mengenai proposal, dapat disimpulkan bahwa proposal adalah pedoman kerja, gambaran atau peta perjalanan lengkap yang akan dilalui selama melakukan kegiatan, berarti bahwa ia telah mempunyai gambaran menyeluruh atau lengkap mengenai lingkup dan urutan kegiatannya, tenggang waktu, saat mulai, serta saat bilamana harus berakhirnya pelaksanaan dari masing-masing kegiatan, pihak-pihak lain yang terkait dan harus dihubungi, sarana yang dibutuhkan dan lain sebagainya.

3.2 Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Proposal
Soekardijo, R.G. (1988). Logika Dasar, Tradisionil, Simbolik dan Induktif. Jakarta: Gramedia.

Senin, 28 Maret 2011

Tugas ke 1 Komputerisasi Lembaga Keuangan Perbankan

Nama : Angga Kurniawantoro
NPM : 10208136
Kelas : 3EA10
Dosen : Prihantoro


Alur Perputaran Uang Bank Dunia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang. Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya. Sementara itu, mengenai sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda antara lain: De Javasche NV, De Post Paar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappij (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), dan De Escompto Bank NV.

Di zaman globalisasi seperti sekarang ini peran bank sangat dibutuhkan dan berpengaruh besar terhadap segala kegiatan perekonomian di seluruh belahan dunia,baik digunakan sebagai sarana penyimpan dan penghimpun dana dari masyarakat, bank juga berguna sebagai pemberi pinjaman uang atau dana bagi masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Bank?
b. Manfaat Bank?

1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian bank.
b. Untuk mengetahui manfaat bank.
c. Untuk mengetahui motif dari teori John Maynard Keynes.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Berdasarkan pengertian tersebut, bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

Bank merupakan sarana yang memudahkan aktivitas masyarakat untuk menyimpan uang, dalam hal perniagaan, maupun untuk investasi masa depan. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan dalam bidang perekonomian suatu negara (khususnya dibidang pembiayaan perekonomian).

2.2 Manfaat Perbankan
1. Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
2. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.
3. Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
4. Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
5. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa mendatang.


BAB III
Metode Penulisan


Metode yang digunakan penulis dalam penulisan ini adalah studi pustaka. Metode studi pustaka adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan teori berdasarkan beberapa buku mengenai permasalahan yang bersangkutan.


BAB IV
Analisa dan Pembahasan


Berdasarkan hasil teori ekonomi dari John Maynard Keynes dengan teori Liquidity Preference, masyarakat cenderung untuk menguasai uang berbentuk tunai dengan tiga motif dibelakang pemikirannya antara lain :

1. Motif Transaksi (Transaction Motive)
Seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk keperluan realisasi dari berbagai transaksi bisnisnya, baik transaksi rutin (regular) maupun yang tidak rutin untuk kepentingan sehari-hari.

2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Seseorang atau perusahaan memegang uang tunai yang dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya kebutuhan yang bersifat mendadak atau tidak terduga.

3. Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Motivasi seseorang atau perusahaan memegang uang dalam bentuk tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi, biasanya investasi yang bersifat liquid.

Untuk kebutuhan transaksi sama dengan pendapat klasik dimana tergantung dengan volume barang, harga dan konstanta. Tetapi untuk dua faktor lagi Keynesian berpendapat bahwa permintaan akan uang juga ditentukan oleh faktor berjaga-jaga dan spekulasi.
Kebutuhan berjaga-jaga adalah suatu kebutuhan untuk mengahadapi situasi yang tidak normal atau darurat, misalnya sakit, kecelakaan atau ada kebutuhan mendadak yang memerlukan uang yang tidak terduga sebelumnya. Jumah kebutuhan untuk jenis ini sama dengan kebutuhan transaksi, yakni tergantung dengan income. Bila dilihat secara prinsip maka kebutuhan jenis ini juga hampir sama dengan kebutuhan transaksi.
Faktor ketiga yang menentukan permintaaan uang adalah spekulasi, berbeda secara significant dengan teori klasik. Kebutuhan spekulasi adalah kebutuhan untuk mencari keuntungan dari permaian resiko dan keberuntungan. Sama seperti teori klasik, menurut Keynes uang tidak memberikan penghasilan apa-apa, misalnya dalam bentuk bunga, sehingga rugi kalau disimpan dalam jumlah yang terlalu banyak. Pada waktu teori ini dicetuskan oleh Keynes uang memang tidak memberikan keuntungan apa-apa kecuali untuk mempermudah proses transaksi sehari-hari. Sebagai alternatif dari memegang uang adalah membeli aset lain seperti obligasi (bonds) yang dikeluarkan pemerintah, karena obligasi memberikan pendapatan berupa bunga. Dalam perkembangannya sekarang uang telah bisa memberikan keuntungan dalam bentuk bunga bila disimpan di bank, walaupun tidak diinvestasikan ke usaha-usaha produktif tetapi bunganya sangat rendah diandingkan dengan deposito atau investasi lainnya. Kalau uang disimpan di rumah maka tetap tidak akan memberikan keuntungan sedikitpun. Tingkat keuntungan yang diperoleh dengan menabung di bank memang relatif rendah dibandingkan dengan investasi atau usaha produktif lainnya tetapi resiko menabung di bank juga rendah. Disamping itu alternatif terhadap memegang uang sekarang bukan hanya obligasi tetapi sudah terdapat berbagai jenis surat berharga yang dapat memberikan bunga yang sangat kompetitif dibandingkan dengan bunga simpanan bank.

Faktor kebutuhan uang untuk spekulasi merupakan perbedaan penting antara teori pasar uang klasik dan Keynesian. Menurut teori Keynesian disamping untuk transaksi, uang diperlukan juga untuk berjaga-jaga (berjaga-jaga hampir sama denga transaksi menurut versi teori klasik) dan untuk berspekulasi. Dikatakan spekulasi karena ada tarik menarik antara keperluan memegang uang dan memegang (membeli) aset yang lain selain uang sebagai ganti memegang uang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Aset lain yang dimaksud disini adalah aset finansial seperti obligasi atau surat-surat berharga lainnya.



Aliran Kas Bank Dunia
Pada saat kondisi surplus, para nasabah menginginkan menyimpan uangnya di bank. Hal tersebut dikarenakan tempat yang aman dan akan menghasilkan bunga sehingga jumlah saldo nasabahnya akan meningkat. Tetapi, ada seorang nasabah bank yang ingin meminjam uang, lalu pihak bank menyetujui peminjaman uang yang diinginkan nasabah tersebut dengan syarat bunga yang dibayarkan setiap bulan adalah sebesar 7% p.a. Pihak kreditor menyetujui hal tersebut sehingga terjadi kontrak kerja sama antara kedua belah pihak dalam peminjaman uang tersebut. Untuk menghindari peminjam yang tidak mampu membayar atau melunasi hutang-hutangnya di bank dengan alasan bangkrut atau yang lainnya maka pihak bank melakukan kerjasama dengan pihak asuransi XYZ dengan membayar iuran premi, tetapi pihak asuransi XYZ tidak sanggup untuk menanggung besarnya dana nasabah sehingga pihak asuransi XYZ mengalihkan ke pihak asuransi KLM, hal tersebut biasa dikenal sebagai Reasuransi. Pihak asuransi KLM juga tidak sanggup untuk menanggani jumlah yang cukup besar sehingga mereka melakukan kerja sama dengan pihak asuransi luar negri yang bernama asuransi DEF, peristiwa tersebut adalah Retrosesi. Sehingga perusahaan pihak asuransi KLM hanya mampu membiayai setengah dari biaya yang dipinjam oleh nasabahnya. Lalu, pihak asuransi DEF menyetujui untuk mempertanggungkan sebagian dana yang dipinjam. Asuransi DEF mendapatkan dana asuransi dari pasar modal, selanjutnya asuransi DEF mendirikan sebuah perusahaan yang bernama PT. ZKY yang bertugas membeli dana pada saat dana murah dan menjualnya kembali pada saat dana meningkat, lalu PT. ZKY melakukan motif spekulasi dengan cara mendirikan perusahaan yang bernama CLBK, tugas CLBK disini adalah menjual beli saham dan mengumpulkan dana-dana dari BEI (Bursa Efek Indonesia). Selanjutnya, PT. ZKY melepaskan sebuah saham dan obligasinya ke BEI. Saham tersebut akan menghasilkan sebuah deviden dan capital again, sedangkan obligasi menghasilkan surat hutang (diskonto). Dari sisi lain, bank mengajak pihak lain yaitu TD, tetapi pihak TD tidak bisa menguasai di bidang teknologi dan informatika sehingga pihak TD melakukan sebuah dengan cara bekerja sama dengan pihak INFOP yang bertujuan untuk mengumpulkan nasabah dengan cara membuat kartu kredit, saham INFOP sudah dibeli dan dimiliki oleh PT. ZKY melalui pemberitahuan dari pihak CLBK sebagai perantara dari PT. ZKY dan yang bertugas di Bursa Efek.


BAB V
Penutup


5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bank berperan penting dalam perekonomian nasional maupun internasional. Selain itu, lembaga asuransi baik didalam negri maupun luar negri tidak dapat berdiri dengan sendiri, sehingga membutuhkan beberapa pihak-pihak lain untuk membantu atau menanggani semua masalah yang akan mengakibatkan kerugian pada pihak asuransi.

5.2 Daftar Pustaka
Deliarnov. 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : Grafindo Persada.
Sawitri, Peni dan Eko Hartanto. 2007. Bank dan lembaga keuangan lain, Jakarta : Universitas Gunadarma

Kamis, 24 Maret 2011

Tulisan Softskill 2

Tulisan Softskill 2

Nama : Angga Kurniawantoro

NPM : 10208136

Kelas : 3EA10

Mata Kuliah : B.Indonesia 2

Genk Motor Juga Cermin Kenakalan Orang Tua


Masyarakat Bandung dan sekitarnya dihebohkan oleh fenomena sekumpulan anak muda genk motor yang meresahkan. Mereka tidak segan untuk melukai, mencederai, bahkan membunuh orang2 yang dianggap musuh. Ulah genk motor itu ditanggapi serius oleh Polda Jawa Barat di bawah komando Irjen Pol Sunarko. Kapolda Jawa Barat itu menyatakan akan menindak siapa saja yang berada dalam genk motor tersebut.

Melihat fenomena genk motor, banyak pengamat menyatakan bahwa usia muda adalah masa mencari jati diri dan identitas. Usia muda sering dijadikan alasan untuk bermalas-malasan, hura-hura, dan membuat “aksi-aksi nekat” yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Lebih lanjut, di usia muda banyak orang tua yang terbuai oleh pemikiran ini. Banyak orang tua malah membiarkan dan memberikan ruang ekspresi yang berlebih untuk anak-anaknya. Anak-anaknya dibiarkan bebas tanpa arah dengan alasan pencarian jati diri dan identitas.

Pertanyaannya, benarkah usia muda adalah masa di mana identitas dan jati diri dicari? Bagaimana peran dan tanggung jawab orang tua dalam menyikapi fenomena genk motor?

Kelalaian Orang Tua

Pengertian di atas mengisyaratkan bahwa anak muda butuh bimbingan dan bantuan orang lain. Tanpa itu semua mereka akan melakukan hal-hal yang dianggap benar, tetapi keliru. Di sinilah peran penting orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anak-anaknya menjadi insan mandiri dan berbudi pekerti.

Fenomena genk motor yang meresahkan pada dasarnya adalah kelalaian orang tua mendidik putra-putrinya menjadi insan mandiri. Orang tua terlalu disibukkan oleh urusan dunia (materi) sehingga melupakan tugas suci mendidik anak-anaknya. Anak-anak kurang kasih sayang dari orang tua, sehingga mereka melampiaskan kegalauan hatinya kepada hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ironisnya, banyak orang tua yang kurang peduli dengan keadaan anak-anak mereka. Banyak orang tua menyerahkan sepenuhnya tugas “mendidik” anak kepada pembantu rumah tangga yang dibayar setiap bulan. Banyak orang tua yang lebih bangga bekerja membanting tulang siang malam daripada berada di rumah mendidik putra-putrinya. Mereka malu disebut ibu rumah tangga. Sebab, status ibu rumah tangga sama dengan “pembantu rumah tangga”. Orang tua yang gaul adalah mereka yang bekerja di luar rumah tanpa memedulikan waktu dan perkembangan psikis putra-putrinya.

Pandangan sesat manusia modern ini tentu perlu disudahi. Orang tua sudah saatnya menyisihkan sebagian waktu untuk mendidik anak-anaknya. Hal ini disebabkan anak adalah aset masa depan. Anak adalah generasi penerus cita-cita keluarga dan bangsa. Di tangan merekalah masa depan bangsa ini dipertaruhkan.

Ketika anak-anak sudah melanggar norma-norma kesusilaan dengan membentuk genk motor yang meresahkan, bagaimana mereka dapat menjadi generasi masa depan?

Kenakalan Orang Tua

Fenomena genk motor adalah bukti orang tua tidak mempersiapkan generasi muda bangsa dengan baik. Mereka dibiarkan tumbuh kembang sendiri tanpa perhatian, kasih sayang, dan pendidikan dari orang tuanya.

Fenomena itu juga menjadi penanda telah terjadinya kenakalan orang tua. Artinya, akibat kelalaian orang tua, anak-anak “keblinger” dan menjerumuskan diri kepada hal-hal negatif. Keadaan itu bukan hanya menjadi kesalahan si anak, melainkan menjadi tanggung jawab -kalau tidak mau disebut- kesalahan orang tua.

Guna mengakhiri periode kenakalan orang tua, sudah saatnya orang tua menyisihkan sedikit waktu untuk sekadar bertegur sapa, bercanda ringan hingga memberikan pengertian tanpa harus menggurui. Dengan sentuhan hangat anak-anak akan dapat menyadari kesalahannya dan kembali melakukan aktivitas positif.

Menghindari Tindak Kekerasan

Tindak kekerasan sudah saatnya dihindari oleh orang tua. Sebab, tindak kekerasan hanya akan menimbulkan kebencian dan balas dendam. Ia tidak akan sadar. Malah di hari depan mereka dapat melakukan hal-hal yang lebih meresahkan.

Sebagaimana penelitian Sal Severe, seorang pskolog dari Arizona. Sal Severe menyatakan bahwa anak yang terlampau sering dipukul pantatnya sangat mungkin akan menarik diri dari lingkungannya. Anak yang demikian menjadi terlalu mudah bergairah, terlalu aktif, dan ganas.

Anak-anak yang sering mendapat pukulan atau kekerasan secara impulsif memercayai bahwa memukul atau berbuat kekerasan memang bagian normal kehidupan. Mereka pun akan belajar memukul kala orang lain berbuat salah dan kala sedang marah. Pemukulan pantas, sekalipun dilakukan secara terencana dalam kondisi sadar dan tidak marah, masih menciptakan perilaku negative bagi anak.

Pada akhirnya, kesadaran orang tua untuk meluangkan waktu mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang akan mampu membimbing dan mengarahkan generasi muda menjadi insan mandiri yang bertanggung jawab.

a. Ejaan yang dibenarkan antara lain :

1. Orang2 : orang-orang

2. Genk : geng

3. Negative : negatif

b. Sinonim

1. Segan : takut

2. Hura-hura : senang-senang

Sabtu, 05 Maret 2011

Tulisan Softskill 1

Tulisan Softskill 1

Nama : Angga Kurniawantoro
NPM : 10208136
Kel : 3EA10
Mata Kuliah : B.Indonesia 2


Bahaya Narkoba

Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.

Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.

Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.

Dr. Hassan Syamsi Pasya dalam bukunya yang berjudul Hamasa fi Udzun Syâb (Bisikan di Telinga Pemuda) menjelaskan bahwa jenis narkoba yang paling berbahaya adalah jenis narkotika yang menyebabkan ketagihan mental maupun organik, seperti opium dan derivasi turunannya.
Nama-nama dan jenis narkoba serta bahayanya antara lain:

1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.

Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.

Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastic. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.

2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.

Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.

Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.

Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.

4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.

5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.

Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.

Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.

Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur), gemetar dan kejang-kejang (kram). Di sini, pecandu merasa ada serangga yang merayap di bawah kulitnya. Pencernaannya pun terganggu, biji matanya melebar, dan tekanan darahnya naik. Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak.

6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.

Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.

7. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

Pemakai ganja merasakan suatu kondisi ekstase yang disertai dengan tawa cekikikan dan terkekeh-kekeh tanpa justifikasi yang jelas. Dia mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Berbeda dengan peminum alkohol yang terkesan brutal dan berperilaku agresif, maka pemakai ganja seringkali malah menjadi penakut.

Dia mengalami kesulitan mengenali bentuk dan ukuran benda-benda yang terlihat. Pecandunya juga merasakan waktu berjalan begitu lambat. Ingatannya akan kejadian beberapa waktu yang lalu pun kacau-balau. Matanya memerah dan degup jantungnya kencang. Jika berhenti mengonsumsi ganja, dia akan merasa depresi, gelisah, menggigil dan susah tidur. Namun kecanduan ganja biasanya mudah dilepaskan. Dalam jangka panjang, pecandu ganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah ingatan, bodoh, tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk melakukan kejahatan.

Satu hal yang menarik, ternyata ulama-ulama Islam telah mengenal karakteristik hashish (ganja) dan mendeskripsikannya secara detail. Ibnu Hajar al-Haitsami misalnya menjelaskan, memakan daun ganja mengandung 120 macam bahaya yang bersifat agama dan dunia. Di antaranya, menyebabkan pikun (lupa), kematian mendadak, gangguan fungsi akal dan selalu gemetaran. Ganja juga menghilangkan rasa malu, muru’ah, kecerdasan, memutus keturunan, mengeringkan sperma dan menyebabkan impotensi.

Pengaruh Narkoba
Tidak diragukan lagi, kata Dr Pasya, bahwa pecandu narkoba pada dasarnya adalah orang mati di tengah orang-orang hidup. “Hanya saja, rohnya masih tetap menempel pada jasadnya dan dia terus bertarung sengit dengannya untuk tetap bertahan hidup,” ujar konsultan penyakit jantung di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata King Fahd Saudi Arabia ini.

Narkoba benar-benar menyia-nyiakan waktu, menghilangkan akal sehat dan memasukkan pelakunya dalam kondisi ketidaksadaran yang menghalanginya untuk melaksanakan shalat dan ibadah lainnya. Bahkan terkadang menyeretnya untuk melakukan berbagai tindak kejahatan dan hal-hal yang diharamkan. Masih mau dibudak narkoba?

a. Ejaan yang dibenarkan antara lain :

1. Doyan : suka
2. Laknat : haram
3. Dipungkiri : dibohongi
4. Menjangkiti : melanda
5. Degup : berdetak
6. Megap-megap : terengah-engah
7. Pikun : lupa

b. Sinonim
1. Insomnia : tidak bisa tidur
2. Halusinasi : bayangan
3. Derivasi : turunan
4. Detail : lengkap
5. Depresi : sedih

c. Kalimat
1. Menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya.
Kalimat yang dibenarkan : menguraikan apa saja yang termasuk dalam golongan dan bahayanya.

2. Bahkan terkadang menyeretnya untuk melakukan berbagai tindak kejahatan dan hal-hal yang diharamkan.
Kalimat yang dibenarkan : bahkan terkadang membawanya untuk melakukan berbagai tindak kejahatan dan hal-hal yang diharamkan.

3. Masih mau dibudak narkoba?
Kalimat yang dibenarkan : masih mau dipengaruhi narkoba?